Hallo
Enjoy this fanfict yaa
Dilarang re-post
Hargai author yang membuat fanfict ini
Author : Permata
Genre : Romance
Cast : Lee Jinki (Onew 'SHINee')
Sunhwa 'SECRET'
Yoona 'SNSD'
Kyuhyun 'Super Junior'
1 Komentar Sangatlah berarti.
Mari tinggalkan jejak
Sebuah surat lagi-lagi tergeletak di meja kerja Sunhwa. Ini bukan kali pertamanya ia mendapatkan surat. Isinya pun sama,hanya sebuah kata-kata pemberi semangat. Surat dengan amplop berwarna merah serta pita biru sebagai hiasan di amplop itu,membuat surat itu nampak sangat manis. "Kau mendapatkan surat lagi,Hwa?" tanya Yoona,sahabat baik Sunhwa. "Iya. Entahlah siapa penulis surat ini. Tapi surat ini cukup bisa memberiku semangat di pagi hari saat aku mulai bekerja" ucap Sunhwa. Sunhwa dan Yoona sudah bersahabat sejak kecil. Mereka kini bekerja di sebuah toko bunga kecil. Yang mereka herankan , siapa orang yang begitu rajin menulis surat untuk Sunhwa.Setiap kali Sunhwa dan Yoona datang ke toko bunga untuk mulai bekerja,surat itu sudah ada di meja Sunhwa. Apakah penulis surat itu memiliki kunci toko bunga itu? Atau jangan-jangan penulis surat itu adalah anak dari pemilik toko bunga itu? Entahlah,itu hanyalah pertanyaan yang ada di benak mereka.
***
Keesokan harinya Sunhwa kembali bekerja. Kebetulan hari ini Yoona sedang tidak masuk kerja karena di tugaskan untuk mengirim bunga ke luar kota. Jadi hari ini Sunhwa harus bekerja di toko sendirian. Dan lagi-lagi surat itu sudah ada di meja Sunhwa. Perlahan Sunhwa membuka amplop surat itu. Di ambilnya sebuah kertas putih yang penuh dengan coretan tinta. Isi surat itu berbeda dari biasanya dan itu membuat Sunhwa tertegun ketika membacanya.
'Hey,,
kau bekerja sendirian hari ini?
tenanglah,aku selalu menjagamu dari jauh.
tetaplah mekar merona seperti bunga-bunga yang ada di sekelilingmu'
"Ya Tuhan,bagaimana penulis surat ini bisa tau kalau hari ini aku sedang bekerja sendiri?"
Tanpa terasa hari pun mulai gelap,Sunhwa pun mulai mengemasi bunga-bunga dan berencana untuk segera menutup toko. Namun tiba-tiba Kyuhyun,anak dari pemilik toko bunga itu,datang untuk membantu Sunhwa mengemasi bunga. "Tidak perlu membantu.Biarkan aku mengemasinya sendiri" ucap Sunhwa yang merasa tak enak hati bila anak pemilik toko bunga itu membantunya. "Tidak papa. Bukankah kau terbiasa mengemasi bunga-bunga ini berdua dengan Yoona? Kalau kau melakukannya sendiri akan terasa berat" . Beberapa menit pun berlalu dan mereka pun selesai mengemasi toko dan bergegas pulang. "Terimakasih sudah membantu" ucap Sunhwa sembari membungkuk kan badannya. "Tak perlu sungkan begitu. segera lah pulang dan lekas beristirahat" ucap Kyuhyun.
Sesampai nya di Rumah,Sunhwa pun segera menelfon Yoona dan menceritakan semua hal yang terjadi di toko hari ini. "Andwee? Kyuhyun membantumu mengemasi toko hari ini? Apa dia benar-benar orang misterius yang selalu menulis surat untukmu itu?" ucap Yoona antusias. "Aku juga tidak tau. Yang jelas Kyuhyun itu orang yang baik,tentu aku sangat senang kalau dialah orang yang selama ini menulis surat untuk ku" jawab Sunhwa. "Aah,kau menyukai Kyuhyun?" tanya Yoona penasaran. Sunhwa hanya tertawa malu mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu. "Benarkah kau menyukainya?Jujur saja" tanya Yoona antusias. "Entahlah".
***
Pagi yang cerah.Sunhwa begitu bersemangat menyambut pagi yang indah ini. Hari ini adalah hari Minggu. Tibalah waktunya untuk berlibur atau sekedar bersantai untuk menghilangkan rasa suntuk. Sunhwa pun ingin mengajak Yoona untuk menikmati hari libur ini.
'Apa kau mau jalan-jalan hari ini?'
Pesan dari Sunhwa pun tak segera dibalas oleh Yoona. Sunhwa pun menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Berharap setelah ia mandi Yoona sudah membalas pesan darinya. Dan benar saja,setelah Sunhwa selesai mandi ternyata sudah ada sebuah pesan dari Yoona.
'Tidak,Hwa.
Aku ingin beristirahat hari ini
Badan ku lelah sehabis mengantar bunga kemarin :)'
Dengan sedikit kecewa Sunhwa pun memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri. Ia pun memilih-milih pakaian yang akan ia kenakan untuk berjalan-jalan hari ini. Seperti style nya sehari hari,casual tapi anggun.Setelah menentukan pakaian yang akan ia kenakan,ia pun segera mengganti pakaiannya dan bergegas pergi.
Karena bingung mau pergi kemana,Sunhwa pun memutuskan untuk pergi ke cafe favoritnya. Ia pun memesan nasi goreng dan lemon tea yang merupakan menu favoritnya. Tiba-tiba seorang pria menghampirinya. "Halo nona.Bolehkah aku duduk disini?"ucap pria itu sembari menunjuk kursi kosong yang berada di depan Sunhwa. "Oh tentu" jawab Sunhwa sembari tersenyum. "Senyum mu sangat indah seperti bunga" ucap pria itu sembari duduk di depan Sunhwa. "Seperti bunga?" tanya Sunhwa. "Ya,kau menggunakan gaun bermotif bunga yang cantik. Cantik seperti orang yang menggunakan gaun itu" puji pria itu. "Ah kau bisa saja. Perhatian sekali dengan penampilanku" ucap Sunhwa. "Haha..aku hanya bercanda. sebenarnya aku sudah tau kalau kau bekerja di toko bunga" ucap pria itu dengan tersenyum. "Aku pernah membeli bunga di tempatmu" lanjut pria itu. "Oh begitu" ucap Sunhwa. "Tapi mungkin kau tidak mengingatku". "Iya.Pembeli di toko begitu banyak. Maaf kalau aku tidak ingat padamu" ucap Sunhwa. "Ah tidak papa. Bagaimana kalau kita berkenalan sekali lagi?tapi kau jangan melupakanku lagi ya" ucap pria itu. Sunhwa hanya tersenyum mendengar perkataan pria itu. "Aku Jinki..Lee Jinki.." pria itu pun mengulurkan tangannya.
Sesampainya di rumah,Sunhwa pun merebahkan tubuhnya. Baru sejenak ia bersantai di kamar nya,tiba-tiba ponselnya pun berdering. Sunhwa tersentak ketika membaca nama di layar ponselnya. "Halo,Kyuhyun.." ucap Sunhwa gugup. "Halo,sedang apa?" "Eh..aku sedang bersantai" jawab Sunhwa masih gugup. "Oh..bagaimana liburanmu hari ini?sebenarnya hari ini aku ingin mengajakmu jalan-jalan.Tapi aku takut kau masih lelah karena kemarin kau bekerja sendirian" ucap Kyuhyun. "Aku tadi sudah pergi ke cafe untuk menikmati liburan. Aku tidak pernah merasa lelah untuk jalan-jalan" ucap Sunhwa. Kyuhyun pun tertawa mendengar ucapan Sunhwa. "Kau memang gadis yang tidak pernah lelah.Lain kali mungkin kita bisa jalan-jalan bersama.Sekarang sudah siang,kau tidur siang lah" ucap Kyuhyun.
***
Pagi-pagi Sunhwa sudah di bingungkan oleh cincin nya yang hilang entah di mana. "Aah jinja.Kenapa cincinku sering sekali hilang?" ucap Sunhwa meratapi keteledorannya. Sunhwa memang begitu sering lupa menaruh cincin kesayangannya itu. Cincin berbentuk bunga yang selalu ia pakai saat bekerja kini hilang dan itu membuatnya sangat bersedih. Sunhwa pun menatap jam di dinding kamar nya dan sudah waktunya ia bersiap untuk berangkat bekerja. Karena takut terlambat, Sunhwa memutuskan untuk bekerja tanpa memakai cincin itu.
Sesampainya di toko,dengan tergesa-gesa Sunhwa masuk dan mengambil topi kerja nya. Seseorang pun menepuk bahu nya sembari mengucapkan "Kau tergesa-gesa karena mencari ini?" ucap orang itu. Sunhwa pun menoleh "Jinki? Ya aku mencari cincin ini" ucap Sunhwa dan berniat mengambil cincin itu dari tangan Jinki. Namun Jinki menjauhkan tangannya dari Sunhwa seolah melarang Sunhwa mengambil cincin itu. "Biarkan aku yang memasangkan cincin ini di jari mu" ucap Jinki. Karena tak ada jawaban,Jinki segera meraih tangan Sunhwa dan memasangkan cincin itu di jari Sunhwa. "Terimakasih.Kau menemukan cincin itu dimana?" tanya Sunhwa. "Kau menjatuhkannya di cafe kemarin,gadis teledor" jawab Jinki. "Maaf.Sekali lagi terimakasih" ucap Sunhwa. "Apa kau begitu menyukai bunga?Apa pun yang ada di dirimu selalu berhubungan dengan bunga" tanya Jinki. "Ya,aku sangat menyukai bunga. Karena sejak kecil Almarhum kakek ku selalu mengajak ku menanam bunga di kebun miliknya" ucap Sunhwa sembari bersedih karena teringat kembali pada Almarhum kakeknya. "Hey,jangan bersedih begitu. Kakekmu pasti tak suka melihat cucu nya bersedih" ucap Jinki.
Tiba-tiba Kyuhyun pun datang dan menatap Jinki tajam. "Lihatlah pembeli sudah datang.Lekaslah bekerja" ucap Kyuhyun pada Sunhwa. "Eh..iya..maaf..aku segera mulai bekerja" ucap Sunhwa sembari beranjak untuk mulai bekerja. "Kau di marahi oleh Kyuhyun?" tanya Yoona. "Tidak,dia hanya menyuruhku untuk mulai bekerja" "Oh,..lalu siapa pria itu?" tanya Yoona lebih antusias. "Dia Lee Jinki.Pelanggan toko ini juga" "Apa mungkin Kyuhyun cemburu pada Jinki?sepertinya kau dekat sekali dengan Jinki"ucap Yoona. "Entahlah..aku lebih penasaran dengan surat misterius itu.Hari ini tidak ada surat untuk ku" ucap Sunhwa. "Tentu tidak ada.Kyuhyun sedang ada di toko hari ini.Dia takut terlihat salah tingkah kalau memberi surat itu". "Apa memang Kyuhyun penulis surat-surat itu?". "Coba saja kau tanyakan padanya" ucap Yoona.
Benar saja,saat Sunhwa selesai bekerja,ia memutuskan untuk menanyakan pada Kyuhyun mengenai surat-surat itu. Sunhwa pun menghampiri Kyuhyun. Sebelum Sunhwa memulai pembicaraan,Yoona berpamitan untuk pulang karena takut jika kehadirannya akan mengganggu. "Kyu.." ucap Sunhwa pelan namun terdengar jelas oleh Kyuhyun. Kyuhyun hanya diam menatap Sunhwa,menunggu hal yang akan di sampaikan Sunhwa selanjutnya. Sunhwa pun berusaha mengumpulkan keberaniannya. "Aku...Aku ingin menanyakan tentang surat...." . "Surat misterius yang setiap hari ada di meja kerjamu?" tanya Kyuhyun memotong ucapan Sunhwa. "Kau tau tentang surat itu?apa..apa kau yang menulis surat-surat itu?"tanya Sunhwa. Tak ada jawaban dari Kyuhyun. Yang ada hanyalah keheningan. "Apa benar kau lah yang menulis surat-surat itu?" tanya Sunhwa sekali lagi. "Kalau memang akulah penulis surat-surat itu,apa yang akan kau lakukan?"Kyuhyun balik bertanya. "Surat itu..penyemangat untuk ku..Tentu aku sangat bahagia kalau kau lah yang menulis surat-surat itu untuk ku" jawab Sunhwa. Kyuhyun pun mendekatkan dirinya pada Sunhwa. Ia memeluk Sunhwa erat. "Kalau surat-surat itu bisa menjadi penyemangat untuk mu,mau kah kau berada di sisi ku untuk menjadi penyemangat untuk ku?"
***
Hari ini adalah hari yang indah. Tentu itu karena Sunhwa telah mengetahui kalau ternyata Kyuhyun lah penulis surat-surat misterius itu.Mulai hari ini sudah tidak ada lagi surat untuk Sunhwa. Karena sang penulis suratnya akan selalu berada di sisi Sunhwa. "Hey kau sudah datang..ini terlalu pagi" ucap Sunhwa ketika Kyuhyun menghampirinya. "Tentu saja,aku ingin segera bertemu denganmu" ucap Kyuhyun sembari tersenyum. "Aku merindukan surat darimu Kyu" ucap Sunhwa. "Tak perlu ada surat aku akan selalu berada di sisi mu" ucap Kyuhyun sembari memeluk Sunhwa dari belakang. "Kau ingin apa?Pelukan, kecupan, atau sentuhan pasti akan ku berikan" Ucap Kyuhyun menggoda. Sunhwa hanya tersenyum mendengar perkataan Kyuhyun. Melihat Sunhwa yang tersenyum Kyuhyun pun memberanikan diri untuk mengecup pipi Sunhwa dan meraba tubuh Sunhwa. "Aku bahkan bisa memberimu lebih dari sekedar surat" ucap Kyuhyun sembari meraba tubuh Sunhwa dengan lebih liar. Di ciumi nya leher Sunhwa dan di rapatkannya pelukannya pada Sunhwa. "Aih Jinja sudahlah berhentilah menggodaku seperti ini.Tidak enak kalau ada yang melihat" ucap Sunhwa. Kyuhyun pun menghentikan aktivitasnya dan tersenyum. Tak lama setelah itu Yoona pun datang lalu menghampiri mereka. "Selamat pagi" sapa Yoona.
Selang beberapa detik,tiba-tiba ponsel Kyuhyun pun berbunyi.Kyuhyun pun membeca pesan yang masuk di ponselnya. Setelah membaca pesan itu,Kyuhyun pun nampak bergegas keluar dari toko. "Ah Jinja,kenapa dia tergesa-gesa begitu?" ucap Sunhwa kesal. "Hey,Hwa..kau berpacaran dengan Kyuhyun?"tanya Yoona. "Tidak,kami hanya berteman" jawab Sunhwa sedikit malu-malu. "Aah,teman tapi mesra ya" ledek Yoona. Sunhwa hanya tersenyum mendengar perkataan sahabatnya itu. "Apa dia penulis surat-surat itu?" tanya Yoona lagi dan Sunhwa pun mengangguk sebagai jawaban. "Aku ingin keluar sebentar,ingin melihat apa yang sedang terjadi sampai Kyuhyun tergesa-gesa begitu" ucap Sunhwa.
Sunhwa pun segera keluar dari toko dan melihat pemandangan sekeliling toko.Pandangannya pun tertuju pada dua sosok pria yang ia kenal.Dua pria yang nampak sedang berselisih.Dengan segera Sunhwa menghampiri dua pria itu. "Sedang apa kalian di sini?" tanya Sunhwa. Merasa tak ada jawaban , Sunhwa pun menanyakan hal yang sama. "Kyu..Jinki..apa yang sedang kalian lakukan di sini?". "Kami..kami.." Kyuhyun pun nampak gugup dan tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Jinki yang nampak semakin emosi pun mendorong tubuh Kyuhyun dengan kasar hingga Kyuhyun terlempar. "Brengsek kau,Kyuhyun!BRENGSEK!" teriak Jinki. Sunhwa pun mulai panik dengan situasi ini. "Sudahlah!Ada apa dengan kalian?kenapa kalian bersikap seperti ini?" ucap Sunhwa. Jinki pun mendekati Sunhwa mencoba mengatur nafasnya yang berat karena emosi yang ia rasakan. "Kau tau,Hwa?Akulah yang selama ini menulis surat untukmu! Surat misterius untukmu..itu dari aku!AKU! Tapi dia! Si brengsek ini! Dia berbohong padamu! Dia mengatakan kalau dialah penulis surat-surat itu!" Ucap Jinki dengan amarah yang meledak ledak sembari menunjukkan tatapan kebencian pada Kyuhyun. "Jadi..jadi..selama ini kau berbohong padaku,Kyu?" Sunhwa yang tak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya nampak shock. Kyuhyun hanya diam tertunduk tak mengucapkan sepatah kata pun. "Cepat katakan padanya! Brengsek kau!" teriak Jinki memaksa Kyuhyun menjelaskan semuanya.
Kyuhyun mengumpulkan semua keberaniannya dan mulai menceritakan hal yang sebenarnya terjadi. "Sebenarnya..aku dan Jinki adalah sahabat baik. Jinki telah menyukaimu sejak ia pertama kali melihatmu di toko bunga itu. Ia menitipkan surat padamu agar aku sampaikan padamu. Hingga setiap pagi aku menaruh surat darinya di meja kerjamu. Tapi..semakin lama aku semakin mengenalmu. Hingga aku menemukan hal pada dirimu yang membuat Jinki sangat jatuh cinta padamu. Sifatmu yang pekerja keras dan senyum mu yang mempesona itu..itu..". "Itu apa?" tanya Sunhwa memotong perkataan Kyuhyun. "Itu membuatku jatuh cinta padamu.Bahkan lebih dari sekedar jatuh cinta.Aku ingin memilikimu.Sampai akhirnya..aku memutuskan tak lagi menaruh surat dari Jinki di meja mu" ucap Kyuhyun. "Dasar brengsek kau!" Jinki memberi hantaman yang cukup keras pada Kyuhyun. Ia sudah tak dapat menahan emosinya. "Sudah!Cukup! Jangan berkelahi seperti ini. Bicarakan saja nanti kalau kalian sudah tenang" Sunhwa pun beranjak pergi dan memutuskan kembali ke toko untuk bekerja.
Jinki memutuskan untuk seharian berada di toko sembari menunggu Sunhwa selesai bekerja. Yoona yang nampak bingung dengan situasi toko yang begitu hening segera menghampiri Sunhwa. "Apa yang terjadi,Hwa?" tanya Yoona pada Sunhwa dengan suara pelan. "Tidak papa. Hanya sekarang aku mengetahui penulis surat-surat misterius itu adalah Jinki" jawab Sunhwa. "Andwee?" teriak Yoona yang di susul oleh isyarat dari Sunhwa agar Yoona berhenti berteriak. "Jadi Jinki yang menulis surat-surat itu?" tanya Yoona sambil berbisik. Sunhwa hanya mengangguk sebagai jawaban.
Seusai bekerja,Yoona bergegas pulang karena tau akan ada pembicaraan penting antara Sunhwa,Jinki,dan Kyuhyun. Jinki yang sedari tadi duduk di kursi,segera berdiri menghampiri Sunhwa untuk memulai pembicaraan. "Maafkan aku..aku terlalu pengecut untuk mengakui perasaanku. Kalau daridulu aku memiliki nyali untuk mengutarakan perasaanku,mungkin tidak akan seperti ini" ucap Jinki. "Sudahlah..yang penting aku tidak mau ada pertengkaran di antara kalian" ucap Sunhwa. "Lantas,apakah kau akan memaafkanku karena telah berbohong padamu?" tanya Kyuhyun. "Aku pun tak bisa menyalahkanmu, Kyu. Karena sejak awal memang aku tak tau siapa penulis surat-surat misterius itu. Jinki pun tak menyatakan sejak awal kalau dialah penulis surat-surat itu" jawab Sunhwa. "Ya..aku tau..Semua ini karena aku yang terlalu pengecut. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin menunjukkan padamu kalau aku sangat mencintaimu" ucap Jinki. "Tapi..Kyuhyun lah yang selama ini berada disisi ku. Dia mencurahkan semua perhatiannya padaku dan membuatku nyaman" ucap Sunhwa. "Baiklah kalau kau memilih untuk bersama Kyuhyun itu tidak masalah untukku. Memang sudah terlambat bagiku untuk mengutarakan perasaanku. Sekarang kau sudah tau perasaanku padamu itu sudah cukup bagiku" ucap Jinki sembari pergi meninggalkan toko itu dengan perasaan kecewa.
Kini hanya tinggal Sunhwa dan Kyuhyun yang berada di toko itu. Kyuhyun pun mendekatkan wajahnya pada wajah Sunhwa. Menatapnya tajam. "Kau yakin?" tanya Kyuhyun. "Apa maksudmu?" Sunhwa pun balik bertanya karena tak mengerti maksud pertanyaan dari Kyuhyun. "Inikah yang kau inginkan? Bersamaku?". Sunhwa hanya terdiam sembari menelaah dalam dalam maksud pertanyaan dari Kyuhyun. Kyuhyun yang melihat tak ada respon dari Sunhwa pun melanjutkan kalimatnya. "Sorot matamu mengatakan berbeda,Hwa. Sorot matamu mengatakan betapa berharganya Jinki sang penulis surat misterius itu". "Aku...". "Kalau kau ingin bersamanya,kejarlah dia" ucap Kyuhyun memotong ucapan Sunhwa.
Sunhwa pun segera berlari meninggalkan toko dan mengejar Jinki. Sunhwa bahkan tak mengerti mengapa ia melakukan ini. Tapi inilah kata hatinya. Namun yang ia lihat di sekeliling toko hanyalah kesunyian dan kegelapan. Sunhwa pun merasa lelah dan putus asa. Kakinya begitu lelah untuk berlari hingga ia pun terjatuh. Jalanan yang begitu dingin pun menyentuh kulit kakinya. Sunhwa hanya bisa menunduk meratapi kebodohannya. Mengapa tak ia katakan sejak awal kalau dia ingin bersama Jinki? Pertanyaan yang berputar putar di benak Sunhwa itu pun membuat Sunhwa merasa frustasi. Perlahan rintik air mata menetes membasahi jalanan yang dingin oleh malam. Di sela sela rintik air mata itu terdengar suara langkah kaki mendekatinya. Walau samar,tapi langkah kaki itu terdengar jelas. "Kau tau?bunga yang cantik itu tak boleh menangis. Kalau menangis ia tak akan bisa mekar". Ucapan itu membuat Sunhwa sontak berdiri. Segera Sunhwa mengedarkan pandangannya mencari darimana suara itu berasal. Dalam kegelapan,Sunhwa berusaha melihat dengan jelas. Hingga pandangannya terhenti pada seorang pria yang ia kenal. Pria yang membuatnya berlari sekuat tenaga. Pria yang membuatnya meneteskan air mata hingga hampir frustasi. "Jinki.." ucap Sunhwa lirih. Sunhwa pun berlari memeluk Jinki seakan tak ingin untuk kehilangan. "Kau begitu jahat padaku,Jinki. Kau pergi tanpa mengetahui betapa berartinya dirimu bagiku,betapa semangatnya diriku membaca kalimat-kalimat yang indah di setiap tulisan suratmu" ucap Sunhwa. Mendengar penuturan dari Sunhwa,Jinki pun semakin mempererat pelukannya. "Kalau begitu berjanjilah untuk tetap bersamaku" bisik Jinki lirih. Sunhwa pun mengangguk sebagai jawaban bahwa ia setuju akan janji untuk selalu bersama Jinki.
-End-