Hallo
Enjoy this fanfict yaa
Dilarang re-post
Hargai author yang membuat fanfict ini
Author : Permata
Genre : Drama Fantasy
Cast : Taemin 'SHINee'
Nahyun 'SonAmoo'
Victoria 'F(x)'
1 Komentar Sangatlah berarti.
Mari tinggalkan jejak
Enjoy this fanfict yaa
Dilarang re-post
Hargai author yang membuat fanfict ini
Author : Permata
Genre : Drama Fantasy
Cast : Taemin 'SHINee'
Nahyun 'SonAmoo'
Victoria 'F(x)'
1 Komentar Sangatlah berarti.
Mari tinggalkan jejak
"Kau sungguh keterlaluan Taemin.Lagi-lagi kau menyiksa kucing-kucing itu" ucap salah seorang dewi yang nampak geram dengan apa yang di lakukan oleh Taemin. "Ampuni putra ku,dewi. Aku berjanji padamu bahwa putra ku akan merubah sikapnya" ibunda dari Taemin pun mencoba membela putra nya.
Dewi Victoria. Dewi yang terkenal dengan keanggunan nya. Siapa yang tidak mengetahui betapa dewi Victoria sangat menyukai kucing. Namun,Taemin salah seorang penduduk yang tinggal di langit ke 7,ia begitu membenci kucing. Bahkan ratusan kali ia menyiksa kucing peliharaan milik dewi Victoria.
"Aku sudah tidak bisa bersabar lagi padamu Taemin. Kau harus di hukum" ucap dewi Victoria dengan nada yang meninggi. "Ampuni putra ku,ku mohon dewi memberikan belas kasih pada putra ku" ibunda Taemin pun bersujud meminta agar dewi Victoria mengampuni Taemin. "Tidak bisa. Aku tetap akan memberi hukuman pada Taemin. Kau harus turun ke bumi,Taemin" ucap dewi Victoria. "Apa?" ucap Taemin kaget. "Ya,aku akan merubahmu menjadi manusia kucing. Dan kau harus turun ke bumi. Agar kau tidak bersikap kasar lagi pada kucing-kucing yang tak berdosa itu. Dan kau di larang untuk bersentuhan dengan manusia di bumi. Jika kau bersentuhan dengan manusia di bumi,maka wujudmu akan berubah menjadi seekor kucing. Oh ya,satu lagi,kau di larang untuk jatuh cinta pada manusia di bumi. Jika itu terjadi,maka kau akan menjadi kucing untuk selamanya" ucap dewi Victoria. "Tapi ini tidak adil untuk ku. Aku....." belum sempat Taemin menyelesaikan ucapannya, dewi Victoria sudah mengangkat tongkat sihir yang berada di tangannya dan Taemin pun perlahan menghilang.
***
Taemin membuka matanya. Sekeliling nya merupakan tempat yang begitu asing baginya. Tirai,jendela,pintu,ranjang..seluruhnya sangatlah berbeda dengan pemandangan di langit ke 7. "Astaga.." Taemin hanya mendengus pasrah. Dewi Victoria sungguh menghukum nya. Taemin bangkit dari ranjang nya. Ia berjalan mengelilingi tempat tinggal nya. "Tempat macam apa ini?" ucap Taemin yang belum terbiasa dengan tempat tinggal baru nya. Di buka nya pintu rumahnya, Nampak halaman yang yang begitu indah. Namun tetap saja nuansa nya berbeda dengan langit ke 7.
Ketika Taemin sedang merenungi hukuman dari dewi Victoria padanya,seorang gadis tiba-tiba menghampirinya. "Kau warga baru disini?" ucap gadis itu dan sontak membuyarkan lamunan Taemin. "Eh..Iya" jawab Taemin singkat. "Siapa nama mu?Bolehkah kita berkenalan?" tanya gadis itu. Taemin hanya mengangguk kaku. "Aku Nahyun" ucap gadis itu sembari mengulurkan tangan nya. Taemin pun hendak membalas uluran tangan Nahyun,namun ia teringat akan pesan dari dewi Victoria bahwa ia di larang bersentuhan dengan manusia. Taemin menurunkan kembali tangan nya. "Aku Taemin" jawab Taemin pada gadis yang bernama Nahyun itu. Nahyun pun mengernyitkan dahi nya. Merasa lelaki di depan nya ini begitu angkuh hingga tak mau berjabat tangan dengan nya. "Baiklah,salam kenal" ucap Nahyun sembari pergi meninggalkan Taemin. Ternyata tempat tinggal Nahyun berada tepat di depan tempat tinggal Taemin.
Malam hari nya Taemin terlelap dalam mimpinya. Dewi Victoria menghampirinya melalui mimpi. "Dewi,ku mohon ampuni aku. Hentikanlah hukuman ini". "Kau mendapatkan hukuman ini juga karena kesalahan mu sendiri. Seluruh kucing di langit ke 7 telah kau siksa dan kau lukai. Mereka hanyalah binatang yang tak berdosa" "Tapi dewi...". Sayang sekali sosok dewi Victoria perlahan memudar dan semakin lama semakin menghilang.
***
Pagi-pagi buta Nahyun di sibuk kan dengan belanjaan nya. Tergopoh-gopoh ia berlari menuju rumah nya karena sang eomma telah menunggu nya. Namun tiba-tiba... 'buk'. Tabrakan antara Nahyun dengan pria yang belum lama ia kenal itu tiba-tiba terjadi. "Maaf,Taemin" ucap Nahyun sembari membereskan seluruh belanjaan nya yang berjatuhan di jalanan. Setelah ia yakin seluruh belanjaannya telah masuk ke dalam tas belanjanya,ia kembali menoleh ke arah Taemin. Namun sosok Taemin telah menghilang. "Apa dia sudah pergi?tidak sopan sekali pergi begitu saja" ucap Nahyun kesal. Mata Nahyun tertunduk ke bawah dan di lihatnya kucing kecil berwarna putih berada di depannya. "Ahh..kucing ini sangat manis" di elus nya kepala kucing itu oleh Nahyun. "Seandainya saja eomma mengijinkan aku memelihara kucing,pasti aku akan merawatmu,kucing kecil" ucap Nahyun pada kucing kecil itu. Ya,ia tau bahwa eomma nya tak akan mengijinkan ia memelihara seekor binatang di rumah nya. Akhirnya Nahyun pun pergi meninggalkan kucing itu.
Sekitar 20menit kucing berwarna putih itu pun nampak mengeluarkan cahaya. Wujudnya berubah. Tubuhnya meninggi,bulu putihnya berubah menjadi kulit yang begitu mulus,sangat persis seperti manusia. "Berubah menjadi seekor kucing begitu menggelikan untuk ku" ucap pria itu. Taemin,ya dia adalah Taemin. Kejadian bertabrakan dengan Nahyun itu membuat nya berubah menjadi seekor kucing. Bersyukur perubahan itu hanya terjadi sekitar 20menit. Dan Taemin bersyukur Nahyun tak melihat nya sewaktu ia berubah menjadi seekor kucing.
Sore hari nya Nahyun melihat sosok Taemin yang nampak larut dengan sebuah buku di tangan nya. "Ia suka membaca?" tanya Nahyun lirih. Di hampirinya Taemin yang sedang berada di teras sembari menimati bacaan nya. "Selamat sore" sapa Nahyun. Taemin yang merasa kaget dengan sapaan itu sontak langsung berdiri dan memundurkan tubuhnya. "Hey,kenapa kau bersikap seolah sangat takut padaku?" tanya Nahyun yang merasa aneh dengan sikap Taemin. Taemin tak menjawab pertanyaan itu. Seungguhnya Taemin hanya takut kejadian bersentuhan dengan Nahyun terulang kembali. "Kau..kenapa hanya diam?Tadi pagi juga kau bertabrakan dengan ku,namun kau pergi begitu saja. Sebagai lelaki tidak adakah niat untuk membantu ku saat seluruh belanjaan ku berjatuhan tadi?" tanya Nahyun protes. Taemin masih diam tak megeluarkan sepatah kata pun. Nahyun yang nampak kesal hanya mendengus pasrah. "Susah memang mengobrol dengan orang sepertimu" ucap Nahyun dengan nada yang sedikit kasar. Taemin pun mencoba tersenyum.
"Maaf,aku bukan tipe orang yang mudah berinteraksi dengan orang lain.Sekali lagi maafkan aku" ucap Taemin masih dengan senyuman manis yang mengembang di wajah nya. 'Hey,dia tidak seangkuh yang ku pikirkan' ucap Nahyun dalam hati. "Oh begitu.Kalau begitu..aku..aku juga minta maaf telah mengganggumu" ucap Nahyun gugup. "Tidak papa. Aku tidak merasa terganggu". 'Astaga..kenapa dia lagi-lagi tersenyum?kenapa hatiku begitu berdesir melihat senyuman di wajahnya' . Nahyun pun nampak semakin salah tingkah. Sesekali ia memutar-mutar bola mata nya menghindari menatap wajah Taemin yang menurutnya begitu manis itu. Tak sengaja mata Nahyun tertuju pada buku yang sedang di baca oleh Taemin. Buku itu berjudul 'Manusia kucing'. "Kenapa kau membaca buku seperti itu?" ucap Nahyun penasaran. Taemin nampak bergegas menyembunyikan buku nya di balik punggung nya. "Tidak..aku hanya iseng saja membaca buku ini" jawab Taemin mencoba untuk santai. "Oh..ya sudah,kalau begitu aku pamit pulang dulu" ucap Nahyun. Taemin pun hanya mengangguk dan di iringi oleh Nahyun yang mulai menjauh dari pandangan Taemin.
'Manusia kucing?apa buku itu menarik?Apa Taemin menyukai kucing sama sepertiku? Ah mengapa aku jadi mempedulikannya?Mengapa aku begitu peduli dengan buku yang sedang ia baca?Ada apa denganku?Hmm..memang harus ku akui,aku begitu penasaran dengan nya.Pertemuan pertama dengan nya waktu itu,kesan angkuh yang ia pancarkan.Ah tidak,ku rasa penilaian ku terhadapnya telah berubah.Dia sepertinya sosok yang ramah dan begitu murah senyum. Dan rumahnya,ya rumah nya begitu luas namun mengapa ia hanya tinggal seorang diri?Di mana keluarga nya?Tunggu,pikiran ku kini begitu penuh oleh nya'
Gejolak yang di alami oleh Nahyun ini sungguh tak biasa. Ia mengenal Taemin belum lama. Tapi ada sesuatu dalam diri Taemin yang membuat Nahyun merasa penasaran. "Huft" Nahyun mendengus kesal. Ia kesal terhadap dirinya sendiri karena telah memiliki rasa penasaran ini. Hingga waktunya tersita untuk memikirkan Taemin. Di raihnya ponselnya yang berada di dekatnya. Segera ia browsing mengenai manusia kucing. Baiklah,mungkin Nahyun sudah gila hingga begitu ingin tau tentang Taemin. Munculah artikel dalam layar ponsel Nahyun dan itu sedikit membuat Nahyun tertegun ketika membaca nya.
>> Jaman lampau,sekitar abad ke 7, terdapat manusia yang di kutuk menjadi seekor kucing. Kutukan itu terjadi karena manusia itu tak memiliki kelakuan yang baik <<
"Apa?Di kutuk menjadi manusia kucing?" Nahyun pun mencoba melanjutkan kembali artikel yang ia baca
>> Manusia kucing itu akhirnya tak mau bergaul dengan manusia lain nya,karena ia berbeda. Entah bagaimana kelanjutan nasib manusia kucing itu. Namun sepertinya kutukan nya tak pernah hilang <<
Nahyun hanya diam bagaikan sebuah patung. Di baca nya artikel itu berulang ulang. Pikiran nya mulai tak tenang. "Taemin..dia selalu nampak enggan berinteraksi dengan ku. Bahkan berjabat tangan dengan ku saja tak mau..tabrakan waktu itu..kucing kecil waktu itu..apa jangan-jangan...." Nahyun tak melanjutkan kalimatnya. Segera ia bangkit dari duduk nya dan berlari menuju rumah Taemin.
Nahyun berdiri kaku di depan sebuah pintu. Pintu di sebuah rumah yang megah. Rumah itu nampak sepi dan sunyi. Tentu saja,karena yang tinggal di dalam nya hanya satu orang. Ingin sekali Nahyun kembali menuju rumahnya,namun hati kecil nya sangat ingin mengetuk pintu rumah itu. Setelah menarik nafas panjang,Nahyun memberanikan diri mengetuk pintu rumah itu. Sang pemilik rumah itu pun membuka kan pintu nya. "Nahyun-ah" sapa pemilik rumah itu. Lagi-lagi Nahyun menarik nafas panjang. "Taemin..aku..aku.." Nahyun tak mampu melanjutkan kalimatnya. Pemilik rumah yang bernama Taemin itu hanya diam menunggu Nahyun melanjutkan kalimatnya. "Aku ingin bertanya padamu..siapa kau sebenarnya?" tanya Nahyun tiba-tiba. "Apa maksudmu?" tanya Taemin yang merasa bingung dengan pertanyaan dari Nahyun.
Nahyun hanya terdiam terpaku. Ia menatap mata Taemin dalam. Bukan malah menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh Taemin,Nahyun mendekatkan dirinya pada Taemin.Hendak di sentuh nya tangan Taemin,namun Taemin bergegas menghindar. "Sebenarnya siapa kau?mengapa berjabat tangan dengan ku saja tak mau?" tanya Nahyun. "Bukan tak mau..aku hanya tak bisa..Kita berbeda" ucap Taemin. Nahyun mengernyitkan dahi nya mendengar ucapan Taemin. "Maksudku..aku tak biasa bersentuhan dengan seorang gadis" ucap Taemin. "Jangan berbohong padaku" ucap Nahyun. Taemin pun menundukkan kepala nya. Ia sangat menyadari bahwa ia tak memiliki bakat berbohong.
"Percaya atau tidak,aku bukanlah manusia biasa. Aku..aku merupakan penduduk langit ke 7 yang di hukum untuk turun ke bumi. Aku di hukum menjadi manusia kucing karena aku selalu menyakiti kucing yang tak berdosa milik dewi Victoria. Aku bahkan tak tau kapan hukuman ini berakhir. Wujud ku bisa berubah menjadi kucing jika aku bersentuhan dengan manusia di bumi.Dan..dan aku tak boleh jatuh cinta pada manusia di bumi.Jika aku jatuh cinta pada manusia di bumi,aku..akan menjadi seekor kucing untuk selamanya"
Entah mengapa hati Nahyun terluka mendengarkan penjelasan dari Taemin. "Tak boleh jatuh cinta" ucap Nahyun lirih. Ia begitu teriris mengetahui Taemin tak boleh jatuh cinta pada manusia di bumi. Aneh. Sungguh aneh. Bagaimana bisa ia merasa begitu terluka seperti ini? Nahyun pun tertunduk lemas. Mata nya nampak mulai berkaca-kaca. "Mengapa kau menagis?" tanya Taemin. Nahyun tak menjawab. Ia mencoba menghapus kembali air mata nya. Di dekatkan nya tubuhnya pada tubuh Taemin. Taemin perlahan memundurkan tubuhnya. "Nahyun..tolong jangan..aku sungguh tak bisa bersentuhan...." belum sempat Taemin melanjutkan perkataannya,Nahyun terlebih dahulu memeluk tubuh Taemin dengan erat. Tak lama setelah itu nampak sebuah cahaya yang terpancar dari tubuh Taemin. Cahaya itu begitu silau hingga membuat mata Nahyun semakin mengecil. Sosok Taemin yang tadi berada di depan nya,kini berubah menjadi seekor kucing kecil. Persis seperti kucing yang ia temui ketika bertabrakan dengan Taemin kala itu. "Ternyata..kucing itu..kucing itu adalah kau" ucap Nahyun lirih.
Keheningan terjadi selama kurang lebih 20menit. Nahyun sedari tadi duduk di sebelah kucing kecil yang tak lain adalah Taemin. Tiba-tiba cahaya itu muncul kembali. Kucing itu berubah wujud kembali. Wujud yang begitu di kenal oleh Nahyun. Wujud yang begitu tampan yang selama ini membuat Nahyun merasa penasaran. "Taemin.." ucap Nahyun lirih pada sosok berwujud tampan itu. "Sekarang kau sudah mengetahui dengan jelas siapa aku sebenarnya,bukan?Kita berbeda". Hati Nahyun begitu tercabik-cabik. Ia merasa sangat terluka mendengar ucapan itu. "Ya,kita berbeda.Dan kita tak mungkin bersama" Entah mengapa Nahyun mengucapkan kalimat itu. Apa bersama dengan Taemin adalah hal yang ia inginkan?apa ia telah jatuh cinta pada Taemin. Mata nya kembali menteskan air mata. Perlahan pipi nya mulai basah terkena tetesan-tetesan itu. Taemin hanya menatap Nahyun sendu. "Berhentilah menangis" ucap Taemin lirih.
***
2hari setelah peristiwa itu. Nahyun tak pernah keluar dari rumah nya. Entah mengapa Taemin begitu mengkhawatirkan gadis itu. Hatinya begitu merasa bersalah telah membuat gadis itu menangis. Tatapan gadis itu,pelukan dari gadis itu,aroma tubuh gadis itu,semua begitu berputar putar dalam kepala Taemin. "Nahyun..kenapa kau membuatku selalu memikirkanmu..kalau saja waktu itu aku bisa menghapus air mata di pipi mu.."
Malam telah larut. Taemin masih di penuhi dengan rasa gelisah. Ia bangkit dari ranjang nya. Keluar menuju teras depan rumahnya. Pandangan nya tertuju pada sebuah rumah yang ada di depan nya. "Apa dia sudah tidur?Apa dia membenciku?" Taemin larut dalam lamunan nya. Ingin sekali ia menemui Nahyun. Namun ia takut Nahyun akan semakin terluka. Bagaimana pun mereka berbeda.
***
Pagi-pagi buta Nahyun di minta oleh sang eomma untuk berbelanja. "Ya Tuhan,semoga tak ada Taemin di depan.Aku sungguh tak ingin bertemu dengan nya" ucap Nahyun lirih. Namun harapannya gagal. Taemin sedari tadi sudah menantikan kehadiran Nahyun. Dengan santai Taemin berdiri di depan rumahnya.
Mata mereka saling menatap satu sama lain. Tatapan kerinduan yang begitu terpancar. "Nahyun-ah" ucap Taemin lirih. Nahyun hanya terdiam. Matanya nampak berkaca-kaca. Sungguh ia begitu merindukan Taemin. Namun bibir nya tak sanggup mengatakan itu mengingat bahwa mereka berbeda. "Nahyun-ah..dua hari ini aku tak pernah melihatmu.Apa sesuatu terjadi padamu?" tanya Taemin. "Aku hanya merasa sedikit tak enak badan akhir-akhir ini" jawab Nahyun. "Kau sakit?Bagaimana keadaan mu sekarang?Apa sudah sehat?" tanya Taemin dengan tatapan khawatir yang terpancar dari mata nya. "Iya aku sudah sehat". Taemin pun tersenyum lega mendengar jawaban dari Nahyun. Nahyun memalingkan wajah nya. Tak sanggup melihat senyuman yang terpancar dari wajah Taemin. Senyuman yang mampu membuat nya bergetar. Ia tak ingin merasakan getaran itu. Karena itu ia memilih untuk memalingkan wajahnya. "Kau mau berbelanja?berhati-hatilah".Taemin yang menyadari bahwa Nahyun sudah merasa tidak nyaman berbicara dengan nya,memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumahnya.
Dengan langkah kaki yang berat Taemin memasuki kamar nya. Di pegang nya pintu kamarnya untuk menjaga keseimbangan tubuhnya karena ia merasa hampir tak mampu lagi berdiri. "Dewi Victoria..kau pasti mengerti betapa aku mencintai gadis itu.Tolong jangan menghukum aku seperti ini" Taemin meneteskan air mata nya. Ia pun terjatuh. Kaki nya terasa begitu lemas dan tak mampu lagi berdiri. "Aku tak ingin menjadi seekor kucing untuk selamanya. Tapi..tapi aku begitu mencintainya. Aku mohon jangan memberi hukuman seberat ini padaku. Dewi Victoria,aku berjanji tidak akan melukai seluruh binatang peliharaan milik mu. Aku mohon jangan menghukum ku seperti ini.Kau tau betapa aku ingin memeluknya?Kau tau betapa aku merasa menjadi orang yang paling pengecut ketika aku tak bisa membelainya saat ia sedang bersedih?Dewi,ku mohon..aku sungguh mencintai nya" Tangisan Taemin semakin terisak-isak. Ia berharap dewi Victoria mampu mendengar semua keluh kesahnya saat ini.
Saat Taemin sedang larut dalam isak tangis nya,nampak seberkas cahaya yang begitu silau menghiasi kamarnya itu. Sontak Taemin mengecilkan mata nya karena silau yang begitu terpancar.Sosok dewi Victoria kini muncul di hadapan Taemin dan itu membuat Taemin begitu kaget. "Kau sungguh mencintai gadis itu?" tanya dewi Victoria secara tiba-tiba. Taemin bergegas berdiri sembari mengusap air mata nya. "Ya,aku sungguh mencintai gadis itu" jawab Taemin. "Aku bisa menghapus segala hukumanku padamu. Tapi bagaimana pun,kau tetaplah manusia istimewa penduduk langit ke 7. Apa gadis itu mau menerima keadaan mu?Sewaktu-waktu kau harus pulang ke langit ke 7. Kau tidak bisa selalu berada di sisi gadis itu" ucap Dewi Victoria.
Taemin merenung sejenak. Ia menyadari itu. Ia bukanlah manusia biasa. Tempatnya yang seharusnya bukanlah di bumi. Tapi cinta nya pada Nahyun begitu kuat dan ia tak ingin meninggalkan Nahyun begitu saja. "Aku..aku yakin gadis itu akan menerima dan memahami keadaan ku" ucap Taemin. "Baiklah" dewi Victoria pun mengangkat tongkat yang sedari tadi di pegangnya. Perlahan sinar dari tongkat itu menyinari tubuh Taemin dari Kepala hingga unjung kaki. "Aku sudah mencabut hukuman dalam dirimu.Kau bisa dengan bebas berinteraksi dengan gadis itu. Tapi ingat,kau sesekali harus pulang ke langit ke 7.Kau paham?". Taemin pun mengangguk menaggapi pernyataan dari dewi Victoria. Perlahan sosok dewi Victoria mulai terlihat samar hingga tak terlihat lagi. Tiba-tiba sebuah cangkir yang terbuat dari kayu,jatuh dari atap kamar nya. Nampak selembar kertas putih berada di sebelah cangkir kayu itu. Di pungutnya cangkir kayu beserta kertas putih itu. Perlahan Taemin membaca tulisan dalam kertas itu..
'Ketuklah cangkir itu jika kau ingin pulang ke langit ke 7. Kau bisa pulang pergi dari bumi menuju ke langit ke 7. Cangkir itu adalah pintu untuk mu'
Taemin pun mengembangkan senyum nya. Ia bahkan tak mampu menjelaskan betapa bahagia nya hati nya saat ini. "Terimakasih,dewi.Terimakasih banyak" ucap Taemin.
Taemin bergegas keluar dari rumahnya. Ia sudah tak sabar memberitahukan kabar baik ini pada Nahyun. "Sepertinya Nahyun belum pulang" ucap Taemin yang melihat rumah Nahyun begitu sunyi. Senyuman Taemin begitu mengembang ketika sosok yang begitu di nantikan nya nampak berjalan dari kejahuan sembari membawa belanjaan nya. "Nahyun-ah" sapa Taemin ketika Nahyun sudah berada di hadapannya. Melihat reaksi Nahyun yang hanya diam,Taemin semakin mendekat ke arah Nahyun. "Bawa belanjaan mu masuk. Setelah itu kau keluarlah. Aku ingin berbicara dengan mu" ucap Taemin.
Nahyun pun menuruti permintaan Taemin. Ia menghampiri Taemin yang sedari tadi menunggunya. "Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Nahyun. "Bisakah berbicara di dalam rumahku?" tanya Taemin yang merasa tak nyaman berbicara di teras.
Suasana begitu sunyi di dalam rumah Taemin. Mereka berdua hanya saling menatap. Nahyun yang penasaran dengan apa yang akan Taemin sampaikan nampak memasang wajah kesal. "Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan" tanya Nahyun. Taemin tak menjawab. Ia malah meraih tubuh Nahyun dan memeluk Nahyun dengan erat. Hening. Tak ada perubahan apa pun dari diri Taemin. Ia sudah normal kembali. "Kau..." . Belum sempat Nahyun melanjutkan kata-katanya Taemin semakin mempererat pelukan nya. Hingga sama sekali tak ada jarak antar kedua nya. "Aku sudah kembali normal" ucap Taemin lirih.
Taemin pun melepaskan pelukannya. Menatap wajah Nahyun yang masih nampak kebingungan. "Dewi Victoria sudah mencabut hukuman yang ia berikan padaku. Jadi aku sudah kembali normal. Aku tak akan menjadi seekor kucing lagi" ucap Taemin. Nahyun nampak meneteskan air mata nya. Bukan,bukan tangisan kesedihan.Kali ini adalah air mata kebahagiaan. Hatinya begitu berbunga-bunga mendengar kabar bahagia ini. Perlahan Taemin mengusap air mata di pipi Nahyun dengan jemari nya.
"Tapi tetap saja..aku adalah manusia istimewa. Tempat ku adalah di langit ke 7. Jadi sesekali aku akan pulang menuju langit ke 7. Aku tak bisa terus-menerus berada di bumi" ucap Taemin. Nahyun pun tersenyum. "Tidak papa. Yang penting kita bisa bersama" ucap Nahyun. "Kau mencintai ku?" tanya Taemin tiba-tiba. Wajah Nahyun nampak memerah mendengar pertanyaan dari Taemin.
"Dasar makhluk langit ke 7! Kau tidak tau kalau di bumi seharusnya pria lah yang lebih dulu menyatakan cintanya?" jawab Nahyun.
"Baiklah..tapi kau juga harus tau,di langit ke 7 pria menyatakan cinta nya bukan dengan kata-kata" ucap Taemin.
Nahyun pun mengernyitkan dahi nya mencoba memahami maksud pernyataan Taemin. Tak lama setelah itu,Taemin pun menarik tubuh Nahyun dan melumat bibir Nahyun dengan lembut. Nahyun pun memejamkan mata nya menikmati setiap lumatan di bibir nya. Makhluk langit ke 7 ini sungguh memberikan sensasi yang luar biasa pada bibirnya. Sesekali gigitan kecil membuat Nahyun mendesah pelan.Decakan demi decakan pun mengiringi permainan mereka.
Selang beberapa menit permainan mereka pun berhenti. Taemin pun nampak tersenyum melihat bibir Nahyun yang nampak memerah akibat ulah nya. "Mulai sekarang kau adalah milik ku" ucap Taemin. Nahyun pun menyunggingkan senyuman nya. Sejak inilah mereka melupakan kata 'perbedaan' itu. Walau Taemin tak bisa selalu berada di bumi,namun cinta mereka akan selalu ada tak peduli seberapa jauh jarak di antara mereka.
-End-