Hallo
Enjoy this fanfict yaa
Dilarang re-post
Hargai author yang membuat fanfict ini
Author : Permata
Genre : Drama
Cast : Taemin 'SHINee'
Nahyun 'SonAmoo'
Chanyeol 'EXO'
BoA
1 Komentar Sangatlah berarti.
Mari tinggalkan jejak
Enjoy this fanfict yaa
Dilarang re-post
Hargai author yang membuat fanfict ini
Author : Permata
Genre : Drama
Cast : Taemin 'SHINee'
Nahyun 'SonAmoo'
Chanyeol 'EXO'
BoA
1 Komentar Sangatlah berarti.
Mari tinggalkan jejak
Pengumuman ini begitu mendadak
Bagaimana bisa mereka menentukan siapa yang kelak akan menjadi jodohku
Ah kerajaan ini
Aku sungguh begitu muak berada di dalam tempat tinggal yang berbeda dengan yang lainnya
Hingga seluruhnya dalam hidupku seakan di atur demi kebaikan kerajaan ini
Apakah nama baik kerajaan ini lebih berharga daripada kebahagiaan ku?
Nahyun sedang merenungi nasibnya. Hatinya begitu terluka ketika sang ayah akan menjodohkan nya dengan pria yang sama sekali belum ia kenal. Dunia kerajaan. Ya,itu membuat Nahyun begitu menyesali mengapa ia hidup di dalam ruang lingkup kerajaan. Ayah Nahyun adalah pemimpin kerajaan Pinus. Dan Ayahnya akan menjodohkannya dengan putra dari pemimpin kerajaan Cahaya. Alasan perjodohan ini begitu membuat Nahyun merasa muak. Pemimpin kerajaan Pinus dan pemimpin kerajaan Cahaya telah lama merencanakan perjodohan ini. Seluruh warga telah mengetahui rencana perjodohan itu. Maka jika perjodohan itu di batalkan,nama baik dari masing-masing kerajaan akan tercemar. Bagaimana bisa kebahagiaan Nahyun di korbankan hanya demi nama baik kerajaan?
Hari ini kedua pemimpin tersebut telah menjadwalkan pertemuan antara Nahyun dan putra kerajaan Cahaya. Nahyun terpaksa menuruti permintaan ayahnya. Ia sedari tadi telah berada di ruang tamu kerajaan menunggu putra kerajaan cahaya tiba. Tangan nya sedari tadi mengetuk meja merasakan kecemasan. Kecemasan akan masa depan nya. Nahyun merasa begitu cemas jika kelak ia harus hidup bersama orang yang tidak ia cintai. Seorang permaisuri berparas cantik pun tiba-tiba menghampiri Nahyun di sela-sela lamunan Nahyun. "Permisi nona,putra kerajaan Cahaya telah tiba" ucap permaisuri yang bernama BoA itu. "Suruh dia masuk" jawab Nahyun. "Baik nona".
Sosok berparas tampan,berkulit putih serta nampak mulus pun memasuki ruang tamu nya. Pria itu membungkuk kan tubuhnya. "Selamat siang. Maaf aku terlambat" ucap pria itu. "Duduklah" jawab Nahyun singkat. "Sudah lama kau menunggu,nona?" tanya pria tampan itu. "Ya" lagi-lagi Nahyun hanya menjawab dengan kata seadanya. Pria itu pun duduk di kursi yang berada di depan Nahyun. "Bisa kah aku memperkenalkan diri?Aku Taemin putra dari kerajaan cahaya" ucap pria bernama Taemin itu sembari mengulurkan tangan nya. "Aku sudah tau" jawab Nahyun tanpa membalas uluran tangan Taemin. Taemin hanya tersenyum melihat respon yang begitu negative dari Nahyun. Karena tak ingin Nahyun semakin marah padanya,ia memutuskan untuk diam.
Sekitar 15menit berlalu. Suasana masih nampak hening. Tak ada pembicaraan yang terjadi. Bahkan suara jam di dinding yang sedang berdetak begitu terdengar jelas. Nahyun yang mulai gerah pun akhirnya angkat bicara. "Maaf. Aku tak bisa menerima perjodohan ini" ucap Nahyun. Taemin hanya memandang Nahyun. Mendengarkan dengan sabar ucapan Nahyun.
"Kerajaan ini..seluruh warga nya di wajibkan untuk bisa berkuda. Dahulu..ada seorang pria yang begitu membuatku terpikat. Dia adalah pelatih ku dalam berkuda. Pelatih kuda itu bernama Chanyeol. Ia tidak berasal dari keluarga yang kaya. Tubuhnya yang tinggi,membuat nya terlihat begitu gagah ketika sedang menunggangi kuda. Ia dengan sabar melatih ku berkuda. Sampai suatu saat..orang tua ku menyadari bahwa aku dan Chanyeol memiliki hubungan khusus. Dan..orang tau ku..menjatuhkan hukuman penggal pada Chanyeol".
Nahyun menangis terisak-isak. Merasa betapa tak adil hidup ini. Memisahkan orang yang saling jatuh cinta. Menghilangkan nyawa orang yang begitu tulus mencinta. Taemin menatap Nahyun dengan tatapan iba. Ia menggenggam erat tangan Nahyun. "Beginilah kehidupan dalam kerajaan. Kita sebagai generasi muda hanya mampu menuruti perintah atasan. Segala sesuatu nya atasan lah yang mengatur". Taemin pun bangkit dari kursi nya. Kini ia berpindah tempat duduk tepat di sebelah Nahyun. Di sandarkan nya kepala Nahyun dalam pundak nya. Berharap pundak nya itu dapat membantu memikul beban yang di rasakan oleh Nahyun.
Nahyun pun tak memahami situasi ini. Dia bukanlah tipe orang yang sembarangan menerima pundak orang lain untuk bersandar. Pundak milik Chanyeol adalah satu-satu nya pundak yang pernah ia sandari. Namun hari ini,bagaimana bisa ia bersandar dengan begitu nyaman pada pundak Taemin. Seseorang yang baru kali pertama bertemu dengan nya. Bahkan ia tak memberontak ketika sesekali Taemin membelai rambutnya dengan lembut. Mengapa ini bisa terjadi? Ia bahkan tak pernah berbagi keluh kesah dengan orang lain. Semenjak kepergian Chanyeol, interaksinya dengan orang lain begitu minim. Mungkin sesekali ia berbincang-bincang dengan permaisuri BoA. Karena hanya permaisuri BoA yang menurut Nahyun mampu menjadi sahabat baginya. Namun itu pun jarang ia lakukan. Namun sekarang,ia mampu berbagi keluh kesah pada seseorang yang baru kali pertama berjumpa dengan nya. Selang beberapa menit Nahyun kembali mengangkat kepalanya. Dengan cepat ia mengusap air mata di di pipi nya. "Terimakasih kau sudah mau mendengarkan keluh kesahku" ucap Nahyun. "Sama-sama,nona" jawab Taemin sembari tersenyum.
***
Sebuah taman yang di iringi dengan angin sepoi-sepoi menemani Nahyun dalam lamunan nya. Permaisuri BoA yang melihat putri semata wayang kerajaan pinus ini nampak termenung pun menghampiri. "Nona.." panggil permaisuri BoA. Nahyun hanya menoleh,tak menjawab sapaan dari permaisuri BoA. "Apa yang terjadi?mengapa kau melamun,nona?" tanya permaisuri BoA. "Aku..aku juga tak tau..pria itu..Taemin..nampak nya ia berhati baik" ucap Nahyun. Permaisuri BoA pun tersenyum. "Tentu.Bukan kah nona tau,kerajaan Cahaya terkenal dengan keramahan warga nya" jawab permaisuri BoA. "Pria itu begitu lembut terhadapku.Bahkan ketika aku berkata kasar padanya,ia tetap mengembangkan senyum nya" ucap Nahyun. "Sepertinya nona jatuh cinta padanya". Nahyun terdiam.
'Jatuh cinta?Apa benar?Secepat inikah aku jatuh cinta?Pertemuan ku dengan nya hanya satu kali. Bagaimana bisa aku jatuh cinta dengan nya?'
Malam harinya Nahyun memaksakan mata nya untuk terpejam. Namun begitu sulit baginya. Entah mengapa perasaanya berkecamuk saat ini. Senyuman Taemin begitu terbayang oleh nya. Namun tiba-tiba seberkas cahaya yang begitu silau terlihat dari depan pintu kamarnya. Nahyun mengernyitkan dahi penasaran cahaya apa kah itu. Segera ia bangkit dari ranjang nya. Sosok bertubuh tinggi kini berdiri di depan nya. Sosok yang begitu lama tidak berjumpa dengan nya. Nahyun bahkan tak menyangka sosok itu hadir di hadapannya. "Chanyeol.." Nahyun meneteskan air mata nya. Air mata bahagia dapat memandang wajah Chanyeol kembali. "Nahyun..aku hanya dapat menemui mu sebentar saja..Pria itu..kau jatuh cinta padanya?" ucap Chanyeol dengan senyum manis di bibir nya. Nahyun hanya diam. "Pria yang kemarin berjumpa dengan mu. Taemin. Kau jatuh cinta padanya?" tanya Chanyeol sekali lagi. Nahyun bingung harus menjawab apa. "Aku..aku juga tak tau..hanya sekali aku berjumpa dengan nya. Namun mengapa pikiranku selalu tertuju padanya" jawab Nahyun. Chanyeol pun tersenyum. "Dia pria yang tepat untuk mu. Terimalah perjodohan itu". Belum sempat Nahyun menanggapi,bayangan Chanyeol nampak mulai memudar,semakin lama semakin samar hingga kemudian tak terlihat lagi oleh mata Nahyun.
'Apa maksudnya ini?Pria yang tepat?Apa Chanyeol menyetujui perjodohanku dengan Taemin?Apa memang perjodohan ini adalah hal yang terbaik?'
***
Pagi-pagi buta Nahyun menghampiri singgahsana ayahanda nya. "Permisi yang mulia,nona Nahyun tiba" ucap seorang permaisuri pada sang pemimpin kerajaan Pinus itu. "Suruh dia masuk". Nahyun pun memasuki singgahsana ayahanda nya. "Ada apa,putri ku?" tanya sang ayah. "Ayah..bisa kah kau mengatur kembali pertemuan ku dengan putra kerajaan Cahaya?Aku ingin berjumpa kembali dengan nya" ucap Nahyun. "Tentu. Apakah kau menerima perjodohan mu dengan putra kerajaan cahaya?". Nahyun terdiam sejenak. Hatinya memaksanya untuk bertemu kembali dengan Taemin. Mungkin memang ia telah mencintai pria itu. "Ya..aku menerima perjodohan itu" jawab Nahyun.
***
Dua hari setelah ia meminta pada sang ayah untuk mempertemukannya kembali dengan Taemin,hari pertemuan nya dengan Taemin pun tiba. Sosok Taemin pun telah duduk di hadapannya. Suasana masih hening. Nahyun adalah gadis yang buruk dalam memulai suatu pembicaraan. Jadi ia hanya diam. "Ada apa nona meminta ku datang kemari?" tanya Taemin memulai pembicaraan. Sopan. Sikap sopan begitu terpancar dari sosok Taemin. Dan juga kelembutan di mata Taemin serta senyuman yang mengembang dari bibir Taemin,semua itu membuat degup jantung Nahyun bekerja lebih cepat dari biasanya.
"Aku..kalau aku menerima perjodohan ini,apa kau keberatan?" tanya Nahyun.
"Apa yang membuat mu berubah pikiran,nona?" tanya Taemin sembari tetap mengembangkan senyuman nya.
"Perlukah aku menjelaskan itu?"
"Tentu. Aku hanya ingin tau"
"Biarkan aku bertanya terlebih dahulu padamu. Apa yang membuat mu bersikap begitu ramah meski pada awalnya aku selalu bersikap acuh padamu?"
Mendengar pertanyaan itu entah mengapa Taemin merasa bahagia. Benar saja,gadis yang kini berada di depan nya itu memang dulu begitu acuh padanya. Namun kini gadis itu ingin tau tentang dirinya. "Bukankah bersikap ramah itu hal yang wajar di lakukan oleh semua orang?" tanya Taemin.
Deg. Pertanyaan Taemin begitu membuat bibir Nahyun terkatup rapat. Ia merasa bersalah dahulu telah mengacuhkan pria yang begitu baik hati ini. Namun entah mengapa Nahyun merasa tak puas dengan jawaban Taemin. Entahlah jawaban apa yang di inginkan oleh Nahyun. Cinta? Apakah Nahyun ingin mendengar bahwa Taemin bersikap ramah padanya karena Taemin mencintainya. Pria di depan nya ini sungguh membuat pikiran nya tak karuan.
"Maafkan aku atas sikap acuh ku padamu saat itu. Aku sungguh menyesal" ucap Nahyun. Taemin hanya tersenyum menanggapi permintaan maaf Nahyun. Mungkin ini adalah senyuman termanis yang di pancarkan nya untuk Nahyun. Dalam waktu sekejap Nahyun merasa menjadi orang yang begitu beruntung mendapatkan senyuman itu.
"Sikap mu yang begitu ramah itulah yang merubah pikiranku. Aku harap kau juga menyetujui perjodohan ini" ucap Nahyun. "Sejak awal memang aku menyetujui perjodohan ini. Aku ingin menjadi pendamping hidupmu yang membantumu melupakan semua kesedihanmu" ucap Taemin. Hati Nahyun begitu berbunga-bunga mendegar penuturan Taemin. Namun ia berusaha terlihat setenang mungkin. "Baiklah,kalau kita sudah sama-sama menyetujui perjodohan ini,mari kita akhiri pertemuan kali ini" ucap Nahyun.
Nahyun nampak berdiri mempersilahkan Taemin untuk pergi. Namun tanpa di sangka,Taemin meraih tangan Nahyun dan menggenggam nya erat. Taemin pun tersenyum melihat Nahyun yang nampak salah tingkah. Putri kerajaan Pinus ini memang begitu memikat hati nya sejak pertemuan pertama kala itu. "Tidak ada salam perpisahan?" tanya Taemin yang masih menggenggam tangan Nahyun. Nahyun mengernyitkan dahi tak mengerti maksud ucapan Taemin.
Taemin pun meraih tubuh putri kerajaan pinus itu. Hingga tubuh mereka merapat dan bibir mereka pun bersentuhan. Melihat Nahyun yang tak memberontak,Taemin pun melumat bibir mungil gadis itu. Lumatan yang begitu lembut dan tulus. Nahyun memejamkan matanya. Ia merasakan cinta dari Taemin di setiap lumatan - lumatan itu. Suara decakan pun melantun di ruangan itu. Sesekali Taemin meraih tengkuk Nahyun untuk memperdalam ciuman nya.
Setelah cukap lama permainan mereka pun berhenti. Masing-masing dari mereka mencoba mengatur kembali nafas yang tarasa begitu berat. "Aku berjanji padamu,aku akan membahagiakanmu" ucap Taemin sembari menatap mata Nahyun tajam. "Aku akan memegang janjimu.Ku harap kau menepati nya" ucap Nahyun.
***
3Minggu setelah pertemuan kedua antara Nahyun dan Taemin,ucapara pernikahan pun di adakan. Warga berbondong bondong menghadiri acara pernikahan yang begitu besar ini. Nuansa begitu ramai membuat acara pernikahan kali ini nampak sangat meriah. "Tuan Lee Taemin,apakah kau bersedia menerima Kim Nahyun sebagai pendamping hidupmu dalam suka ataupun duka?" tanya seorang penghulu. "Ya,aku bersedia" jawab Taemin. Penghulu itu pun kembali menanyakan hal yang sama pada Nahyun. "Nona Kim Nahyun,apakah kau bersedia menerima Lee Taemin sebagai pendamping hidupmu dalam suka ataupun duka?". "Ya,aku bersedia". Mereka pun saling melingkarkan cincin. Dan sejak saat inilah mereka akan hidup bahagia selamanya.
-End-
Hari ini kedua pemimpin tersebut telah menjadwalkan pertemuan antara Nahyun dan putra kerajaan Cahaya. Nahyun terpaksa menuruti permintaan ayahnya. Ia sedari tadi telah berada di ruang tamu kerajaan menunggu putra kerajaan cahaya tiba. Tangan nya sedari tadi mengetuk meja merasakan kecemasan. Kecemasan akan masa depan nya. Nahyun merasa begitu cemas jika kelak ia harus hidup bersama orang yang tidak ia cintai. Seorang permaisuri berparas cantik pun tiba-tiba menghampiri Nahyun di sela-sela lamunan Nahyun. "Permisi nona,putra kerajaan Cahaya telah tiba" ucap permaisuri yang bernama BoA itu. "Suruh dia masuk" jawab Nahyun. "Baik nona".
Sosok berparas tampan,berkulit putih serta nampak mulus pun memasuki ruang tamu nya. Pria itu membungkuk kan tubuhnya. "Selamat siang. Maaf aku terlambat" ucap pria itu. "Duduklah" jawab Nahyun singkat. "Sudah lama kau menunggu,nona?" tanya pria tampan itu. "Ya" lagi-lagi Nahyun hanya menjawab dengan kata seadanya. Pria itu pun duduk di kursi yang berada di depan Nahyun. "Bisa kah aku memperkenalkan diri?Aku Taemin putra dari kerajaan cahaya" ucap pria bernama Taemin itu sembari mengulurkan tangan nya. "Aku sudah tau" jawab Nahyun tanpa membalas uluran tangan Taemin. Taemin hanya tersenyum melihat respon yang begitu negative dari Nahyun. Karena tak ingin Nahyun semakin marah padanya,ia memutuskan untuk diam.
Sekitar 15menit berlalu. Suasana masih nampak hening. Tak ada pembicaraan yang terjadi. Bahkan suara jam di dinding yang sedang berdetak begitu terdengar jelas. Nahyun yang mulai gerah pun akhirnya angkat bicara. "Maaf. Aku tak bisa menerima perjodohan ini" ucap Nahyun. Taemin hanya memandang Nahyun. Mendengarkan dengan sabar ucapan Nahyun.
"Kerajaan ini..seluruh warga nya di wajibkan untuk bisa berkuda. Dahulu..ada seorang pria yang begitu membuatku terpikat. Dia adalah pelatih ku dalam berkuda. Pelatih kuda itu bernama Chanyeol. Ia tidak berasal dari keluarga yang kaya. Tubuhnya yang tinggi,membuat nya terlihat begitu gagah ketika sedang menunggangi kuda. Ia dengan sabar melatih ku berkuda. Sampai suatu saat..orang tua ku menyadari bahwa aku dan Chanyeol memiliki hubungan khusus. Dan..orang tau ku..menjatuhkan hukuman penggal pada Chanyeol".
Nahyun menangis terisak-isak. Merasa betapa tak adil hidup ini. Memisahkan orang yang saling jatuh cinta. Menghilangkan nyawa orang yang begitu tulus mencinta. Taemin menatap Nahyun dengan tatapan iba. Ia menggenggam erat tangan Nahyun. "Beginilah kehidupan dalam kerajaan. Kita sebagai generasi muda hanya mampu menuruti perintah atasan. Segala sesuatu nya atasan lah yang mengatur". Taemin pun bangkit dari kursi nya. Kini ia berpindah tempat duduk tepat di sebelah Nahyun. Di sandarkan nya kepala Nahyun dalam pundak nya. Berharap pundak nya itu dapat membantu memikul beban yang di rasakan oleh Nahyun.
Nahyun pun tak memahami situasi ini. Dia bukanlah tipe orang yang sembarangan menerima pundak orang lain untuk bersandar. Pundak milik Chanyeol adalah satu-satu nya pundak yang pernah ia sandari. Namun hari ini,bagaimana bisa ia bersandar dengan begitu nyaman pada pundak Taemin. Seseorang yang baru kali pertama bertemu dengan nya. Bahkan ia tak memberontak ketika sesekali Taemin membelai rambutnya dengan lembut. Mengapa ini bisa terjadi? Ia bahkan tak pernah berbagi keluh kesah dengan orang lain. Semenjak kepergian Chanyeol, interaksinya dengan orang lain begitu minim. Mungkin sesekali ia berbincang-bincang dengan permaisuri BoA. Karena hanya permaisuri BoA yang menurut Nahyun mampu menjadi sahabat baginya. Namun itu pun jarang ia lakukan. Namun sekarang,ia mampu berbagi keluh kesah pada seseorang yang baru kali pertama berjumpa dengan nya. Selang beberapa menit Nahyun kembali mengangkat kepalanya. Dengan cepat ia mengusap air mata di di pipi nya. "Terimakasih kau sudah mau mendengarkan keluh kesahku" ucap Nahyun. "Sama-sama,nona" jawab Taemin sembari tersenyum.
***
Sebuah taman yang di iringi dengan angin sepoi-sepoi menemani Nahyun dalam lamunan nya. Permaisuri BoA yang melihat putri semata wayang kerajaan pinus ini nampak termenung pun menghampiri. "Nona.." panggil permaisuri BoA. Nahyun hanya menoleh,tak menjawab sapaan dari permaisuri BoA. "Apa yang terjadi?mengapa kau melamun,nona?" tanya permaisuri BoA. "Aku..aku juga tak tau..pria itu..Taemin..nampak nya ia berhati baik" ucap Nahyun. Permaisuri BoA pun tersenyum. "Tentu.Bukan kah nona tau,kerajaan Cahaya terkenal dengan keramahan warga nya" jawab permaisuri BoA. "Pria itu begitu lembut terhadapku.Bahkan ketika aku berkata kasar padanya,ia tetap mengembangkan senyum nya" ucap Nahyun. "Sepertinya nona jatuh cinta padanya". Nahyun terdiam.
'Jatuh cinta?Apa benar?Secepat inikah aku jatuh cinta?Pertemuan ku dengan nya hanya satu kali. Bagaimana bisa aku jatuh cinta dengan nya?'
Malam harinya Nahyun memaksakan mata nya untuk terpejam. Namun begitu sulit baginya. Entah mengapa perasaanya berkecamuk saat ini. Senyuman Taemin begitu terbayang oleh nya. Namun tiba-tiba seberkas cahaya yang begitu silau terlihat dari depan pintu kamarnya. Nahyun mengernyitkan dahi penasaran cahaya apa kah itu. Segera ia bangkit dari ranjang nya. Sosok bertubuh tinggi kini berdiri di depan nya. Sosok yang begitu lama tidak berjumpa dengan nya. Nahyun bahkan tak menyangka sosok itu hadir di hadapannya. "Chanyeol.." Nahyun meneteskan air mata nya. Air mata bahagia dapat memandang wajah Chanyeol kembali. "Nahyun..aku hanya dapat menemui mu sebentar saja..Pria itu..kau jatuh cinta padanya?" ucap Chanyeol dengan senyum manis di bibir nya. Nahyun hanya diam. "Pria yang kemarin berjumpa dengan mu. Taemin. Kau jatuh cinta padanya?" tanya Chanyeol sekali lagi. Nahyun bingung harus menjawab apa. "Aku..aku juga tak tau..hanya sekali aku berjumpa dengan nya. Namun mengapa pikiranku selalu tertuju padanya" jawab Nahyun. Chanyeol pun tersenyum. "Dia pria yang tepat untuk mu. Terimalah perjodohan itu". Belum sempat Nahyun menanggapi,bayangan Chanyeol nampak mulai memudar,semakin lama semakin samar hingga kemudian tak terlihat lagi oleh mata Nahyun.
'Apa maksudnya ini?Pria yang tepat?Apa Chanyeol menyetujui perjodohanku dengan Taemin?Apa memang perjodohan ini adalah hal yang terbaik?'
***
Pagi-pagi buta Nahyun menghampiri singgahsana ayahanda nya. "Permisi yang mulia,nona Nahyun tiba" ucap seorang permaisuri pada sang pemimpin kerajaan Pinus itu. "Suruh dia masuk". Nahyun pun memasuki singgahsana ayahanda nya. "Ada apa,putri ku?" tanya sang ayah. "Ayah..bisa kah kau mengatur kembali pertemuan ku dengan putra kerajaan Cahaya?Aku ingin berjumpa kembali dengan nya" ucap Nahyun. "Tentu. Apakah kau menerima perjodohan mu dengan putra kerajaan cahaya?". Nahyun terdiam sejenak. Hatinya memaksanya untuk bertemu kembali dengan Taemin. Mungkin memang ia telah mencintai pria itu. "Ya..aku menerima perjodohan itu" jawab Nahyun.
***
Dua hari setelah ia meminta pada sang ayah untuk mempertemukannya kembali dengan Taemin,hari pertemuan nya dengan Taemin pun tiba. Sosok Taemin pun telah duduk di hadapannya. Suasana masih hening. Nahyun adalah gadis yang buruk dalam memulai suatu pembicaraan. Jadi ia hanya diam. "Ada apa nona meminta ku datang kemari?" tanya Taemin memulai pembicaraan. Sopan. Sikap sopan begitu terpancar dari sosok Taemin. Dan juga kelembutan di mata Taemin serta senyuman yang mengembang dari bibir Taemin,semua itu membuat degup jantung Nahyun bekerja lebih cepat dari biasanya.
"Aku..kalau aku menerima perjodohan ini,apa kau keberatan?" tanya Nahyun.
"Apa yang membuat mu berubah pikiran,nona?" tanya Taemin sembari tetap mengembangkan senyuman nya.
"Perlukah aku menjelaskan itu?"
"Tentu. Aku hanya ingin tau"
"Biarkan aku bertanya terlebih dahulu padamu. Apa yang membuat mu bersikap begitu ramah meski pada awalnya aku selalu bersikap acuh padamu?"
Mendengar pertanyaan itu entah mengapa Taemin merasa bahagia. Benar saja,gadis yang kini berada di depan nya itu memang dulu begitu acuh padanya. Namun kini gadis itu ingin tau tentang dirinya. "Bukankah bersikap ramah itu hal yang wajar di lakukan oleh semua orang?" tanya Taemin.
Deg. Pertanyaan Taemin begitu membuat bibir Nahyun terkatup rapat. Ia merasa bersalah dahulu telah mengacuhkan pria yang begitu baik hati ini. Namun entah mengapa Nahyun merasa tak puas dengan jawaban Taemin. Entahlah jawaban apa yang di inginkan oleh Nahyun. Cinta? Apakah Nahyun ingin mendengar bahwa Taemin bersikap ramah padanya karena Taemin mencintainya. Pria di depan nya ini sungguh membuat pikiran nya tak karuan.
"Maafkan aku atas sikap acuh ku padamu saat itu. Aku sungguh menyesal" ucap Nahyun. Taemin hanya tersenyum menanggapi permintaan maaf Nahyun. Mungkin ini adalah senyuman termanis yang di pancarkan nya untuk Nahyun. Dalam waktu sekejap Nahyun merasa menjadi orang yang begitu beruntung mendapatkan senyuman itu.
"Sikap mu yang begitu ramah itulah yang merubah pikiranku. Aku harap kau juga menyetujui perjodohan ini" ucap Nahyun. "Sejak awal memang aku menyetujui perjodohan ini. Aku ingin menjadi pendamping hidupmu yang membantumu melupakan semua kesedihanmu" ucap Taemin. Hati Nahyun begitu berbunga-bunga mendegar penuturan Taemin. Namun ia berusaha terlihat setenang mungkin. "Baiklah,kalau kita sudah sama-sama menyetujui perjodohan ini,mari kita akhiri pertemuan kali ini" ucap Nahyun.
Nahyun nampak berdiri mempersilahkan Taemin untuk pergi. Namun tanpa di sangka,Taemin meraih tangan Nahyun dan menggenggam nya erat. Taemin pun tersenyum melihat Nahyun yang nampak salah tingkah. Putri kerajaan Pinus ini memang begitu memikat hati nya sejak pertemuan pertama kala itu. "Tidak ada salam perpisahan?" tanya Taemin yang masih menggenggam tangan Nahyun. Nahyun mengernyitkan dahi tak mengerti maksud ucapan Taemin.
Taemin pun meraih tubuh putri kerajaan pinus itu. Hingga tubuh mereka merapat dan bibir mereka pun bersentuhan. Melihat Nahyun yang tak memberontak,Taemin pun melumat bibir mungil gadis itu. Lumatan yang begitu lembut dan tulus. Nahyun memejamkan matanya. Ia merasakan cinta dari Taemin di setiap lumatan - lumatan itu. Suara decakan pun melantun di ruangan itu. Sesekali Taemin meraih tengkuk Nahyun untuk memperdalam ciuman nya.
Setelah cukap lama permainan mereka pun berhenti. Masing-masing dari mereka mencoba mengatur kembali nafas yang tarasa begitu berat. "Aku berjanji padamu,aku akan membahagiakanmu" ucap Taemin sembari menatap mata Nahyun tajam. "Aku akan memegang janjimu.Ku harap kau menepati nya" ucap Nahyun.
***
3Minggu setelah pertemuan kedua antara Nahyun dan Taemin,ucapara pernikahan pun di adakan. Warga berbondong bondong menghadiri acara pernikahan yang begitu besar ini. Nuansa begitu ramai membuat acara pernikahan kali ini nampak sangat meriah. "Tuan Lee Taemin,apakah kau bersedia menerima Kim Nahyun sebagai pendamping hidupmu dalam suka ataupun duka?" tanya seorang penghulu. "Ya,aku bersedia" jawab Taemin. Penghulu itu pun kembali menanyakan hal yang sama pada Nahyun. "Nona Kim Nahyun,apakah kau bersedia menerima Lee Taemin sebagai pendamping hidupmu dalam suka ataupun duka?". "Ya,aku bersedia". Mereka pun saling melingkarkan cincin. Dan sejak saat inilah mereka akan hidup bahagia selamanya.
-End-